Lampu indikator injeksi adalah salah satu lampu peringatan yang ada di bagian dashboard mobil. Lampu ini berfungsi untuk memberitahu Anda jika ada masalah pada sistem injeksi bahan bakar atau komponen lain yang berhubungan dengan mesin. Jika lampu ini menyala terus, maka Anda harus segera mengecek dan memperbaiki masalahnya agar tidak merusak mesin mobil Anda.
Berikut ini adalah beberapa penyebab lampu indikator injeksi menyala terus pada mobil dan cara mengatasinya:
1. Periksa Kondisi Aki
Aki adalah sumber listrik utama untuk mobil Anda. Jika aki bermasalah, misalnya tidak terisi penuh, over charging, atau rusak, maka bisa menyebabkan lampu indikator injeksi menyala terus. Hal ini karena aki mempengaruhi kinerja ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur sistem injeksi bahan bakar.
Untuk memeriksa kondisi aki, Anda bisa mencabut kabel konektor negatif pada bagian aki kemudian tunggu minimal tiga detik. Kemudian pasang kembali konektor ke posisi semula dan lihat apakah lampu indikator injeksi masih menyala atau sudah mati. Jika masih menyala, maka Anda harus mengecek bagian lain. Jika sudah mati, maka Anda harus mengganti aki dengan yang baru atau melakukan pengisian ulang.
2. Filter Udara yang Kotor
Filter udara adalah komponen yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke ruang bakar mesin. Udara yang bersih dan cukup akan membuat pembakaran bahan bakar lebih optimal dan efisien. Namun, jika filter udara kotor atau rusak, maka akan menghambat aliran udara dan membuat pembakaran bahan bakar menjadi tidak sempurna.
Hal ini akan berdampak pada kerusakan sensor mass air flow (MAF) yang berfungsi untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke mesin. Sensor MAF ini akan memberikan sinyal ke ECU untuk menentukan jumlah bahan bakar yang harus disemprotkan oleh injector. Jika sensor MAF rusak, maka ECU tidak akan mendapatkan sinyal yang tepat dan akan membuat lampu indikator injeksi menyala terus.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda harus membersihkan atau mengganti filter udara dengan yang baru. Anda juga harus membersihkan sensor MAF dengan cairan khusus atau menggantinya jika sudah tidak bisa diperbaiki.
3. Sensor Oksigen Rusak
Sensor oksigen adalah komponen yang berfungsi untuk memonitor kadar oksigen di knalpot dan mengatur campuran bahan bakar dan udara agar sesuai dengan kondisi mesin. Sensor oksigen ini akan memberikan sinyal ke ECU untuk menyesuaikan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin.
Jika sensor oksigen rusak, misalnya karena tertutup oleh oli atau kotoran, maka sinyal yang dikirim ke ECU akan tidak akurat dan membuat campuran bahan bakar dan udara menjadi tidak seimbang. Hal ini akan membuat pembakaran bahan bakar menjadi tidak efisien dan meningkatkan emisi gas buang yang berbahaya.
Kerusakan sensor oksigen juga bisa merusak catalytic converter, yaitu komponen yang berfungsi untuk mengurangi polusi gas buang dengan mengubahnya menjadi gas yang lebih ramah lingkungan. Jika catalytic converter rusak, maka akan membuat mobil menjadi lebih boros dan kurang bertenaga.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda harus membawa mobil Anda ke bengkel resmi atau terpercaya untuk mengecek dan memperbaiki sensor oksigen dan catalytic converter.
4. Penutup Bensin Tidak Rapat
Penutup bensin adalah komponen yang berfungsi untuk mencegah kebocoran atau penguapan bahan bakar dari tangki bensin. Jika penutup bensin tidak rapat atau rusak, maka akan membuat tekanan di dalam tangki bensin menjadi tidak stabil dan mempengaruhi sistem injeksi bahan bakar.
Hal ini akan membuat ECU mendeteksi adanya masalah pada sistem injeksi bahan bakar dan membuat lampu indikator injeksi menyala terus. Selain itu, penutup bensin yang tidak rapat juga bisa membuat bahan bakar menjadi lebih cepat habis dan meningkatkan emisi gas buang yang berbahaya.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda harus memastikan bahwa penutup bensin Anda tertutup dengan rapat setiap kali mengisi bahan bakar. Anda juga harus mengganti penutup bensin jika sudah rusak atau aus.
5. Kerusakan Pada Komponen Lain yang Berhubungan dengan ECU
Selain empat penyebab di atas, lampu indikator injeksi juga bisa menyala terus karena adanya kerusakan pada komponen lain yang berhubungan dengan ECU, misalnya kabel speedometer putus, sensor throttle position, sensor crankshaft position, sensor camshaft position, atau sensor knock.
Kerusakan pada komponen-komponen ini akan membuat ECU tidak bisa mendapatkan sinyal yang benar dari mesin dan membuat sistem injeksi bahan bakar menjadi tidak optimal. Hal ini akan membuat mobil menjadi kurang responsif, boros, dan berpotensi merusak mesin.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda harus membawa mobil Anda ke bengkel resmi atau terpercaya untuk mengecek dan memperbaiki komponen-komponen yang rusak tersebut.
Demikianlah beberapa penyebab lampu indikator injeksi menyala terus pada mobil dan cara mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.
Sumber referensi: