Ads - After Header

Artikel Terupdate Tentang Tune Up Mobil

Ardi Handayat

Tune up mobil adalah pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki bagian-bagian mesin yang sudah tidak sesuai dengan ukuran standar mesin tersebut. Tujuan dari tune up mobil adalah untuk meningkatkan performa, efisiensi, dan keawetan mesin mobil. Tune up mobil biasanya meliputi pemeriksaan dan penggantian komponen-komponen seperti busi, filter udara, filter bahan bakar, oli mesin, dan lain-lain.

Tune up mobil perlu dilakukan secara berkala sesuai dengan anjuran produsen mobil atau bengkel resmi. Jika tune up mobil tidak dilakukan secara rutin, maka dapat menyebabkan kerusakan pada mesin mobil, penurunan tenaga, peningkatan konsumsi bahan bakar, dan emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan.

Salah satu contoh tune up mobil yang dilakukan di bengkel adalah tune up mobil EFI (Electronic Fuel Injection) Toyota Avanza. Mobil EFI adalah mobil yang menggunakan sistem injeksi bahan bakar elektronik yang dikontrol oleh komputer. Sistem ini lebih canggih dan efisien daripada sistem karburator yang menggunakan campuran udara dan bahan bakar mekanik.

Tune up mobil EFI Toyota Avanza meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Memeriksa dan membersihkan busi. Busi adalah komponen yang menghasilkan percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar mesin. Busi harus diganti setiap 20.000 km atau sesuai dengan kondisi busi. Jika busi kotor, aus, atau rusak, maka dapat menyebabkan mesin tidak dapat menyala, bergetar, atau berkurang tenaganya.
  2. Memeriksa dan mengganti filter udara. Filter udara adalah komponen yang menyaring udara yang masuk ke dalam mesin. Filter udara harus diganti setiap 10.000 km atau sesuai dengan kondisi filter udara. Jika filter udara kotor atau tersumbat, maka dapat menyebabkan mesin sulit menyala, boros bahan bakar, atau berkurang tenaganya.
  3. Memeriksa dan mengganti filter bahan bakar. Filter bahan bakar adalah komponen yang menyaring bahan bakar yang masuk ke dalam sistem injeksi. Filter bahan bakar harus diganti setiap 40.000 km atau sesuai dengan kondisi filter bahan bakar. Jika filter bahan bakar kotor atau tersumbat, maka dapat menyebabkan mesin sulit menyala, mogok, atau berkurang tenaganya.
  4. Memeriksa dan mengganti oli mesin. Oli mesin adalah cairan pelumas yang mengurangi gesekan antara bagian-bagian mesin. Oli mesin harus diganti setiap 5.000 km atau sesuai dengan anjuran produsen mobil atau bengkel resmi. Jika oli mesin kotor, encer, atau habis, maka dapat menyebabkan mesin panas, berisik, atau rusak.
  5. Memeriksa dan mengatur celah klep. Klep adalah komponen yang mengatur masuknya campuran udara dan bahan bakar serta keluarnya gas buang dari ruang bakar mesin. Celah klep adalah jarak antara ujung batang klep dengan tuas penggerak klep. Celah klep harus diatur sesuai dengan spesifikasi produsen mobil atau bengkel resmi. Jika celah klep terlalu besar atau terlalu kecil, maka dapat menyebabkan mesin berisik, bergetar, atau berkurang tenaganya.
  6. Memeriksa dan mengatur timing pengapian. Timing pengapian adalah waktu yang tepat untuk busi mengeluarkan percikan api di dalam ruang bakar mesin. Timing pengapian harus diatur sesuai dengan spesifikasi produsen mobil atau bengkel resmi. Jika timing pengapian terlalu cepat atau terlambat, maka dapat menyebabkan mesin tidak dapat menyala, bergetar, boros bahan bakar, atau berkurang tenaganya.
  7. Memeriksa dan mengatur idle speed. Idle speed adalah putaran mesin saat mobil diam tanpa menekan pedal gas. Idle speed harus diatur sesuai dengan spesifikasi produsen mobil atau bengkel resmi. Jika idle speed terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka dapat menyebabkan mesin tidak stabil, bergetar, boros bahan bakar, atau berkurang tenaganya.

Demikian artikel terupdate tentang tune up mobil yang dapat saya buat. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang perawatan mesin mobil. Terima kasih.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer