Setel klep adalah salah satu perawatan yang perlu dilakukan secara berkala pada mesin mobil, terutama yang masih menggunakan sistem katup mekanik. Setel klep bertujuan untuk mengatur celah antara batang katup dan mekanisme pendorongnya agar sesuai dengan standar pabrikan. Jika celah klep terlalu besar atau terlalu kecil, maka akan berdampak pada performa mesin, konsumsi bahan bakar, dan suara mesin.
Namun, banyak pemilik mobil yang mengabaikan atau menunda-nunda perawatan ini karena khawatir biaya setel klep mobil mahal. Padahal, jika dibandingkan dengan kerugian yang bisa ditimbulkan oleh celah klep yang tidak normal, biaya setel klep mobil sebenarnya terbilang murah dan terjangkau.
Berapa Biaya Setel Klep Mobil?
Biaya setel klep mobil tergantung dari jenis dan tipe mobil, serta bengkel yang dituju. Secara umum, biaya setel klep mobil di bengkel resmi lebih mahal daripada di bengkel umum. Hal ini karena bengkel resmi memiliki standar kualitas dan garansi yang lebih tinggi, serta menggunakan suku cadang asli.
Menurut beberapa sumber informasi terbaru , berikut adalah perkiraan biaya setel klep mobil di bengkel resmi dan umum:
- Mobil Jepang (Honda, Toyota, Mitsubishi, dll): Rp 300.000 – Rp 500.000 di bengkel umum, Rp 500.000 – Rp 1.000.000 di bengkel resmi.
- Mobil Eropa (BMW, Mercedes-Benz, Audi, dll): Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 di bengkel umum, Rp 2.000.000 – Rp 7.000.000 di bengkel resmi.
Biaya setel klep mobil tersebut sudah termasuk ganti dek klep atau gasket tutup kepala silinder, yang merupakan komponen penting untuk mencegah kebocoran oli mesin.
Kapan Harus Setel Klep Mobil?
Setiap mobil memiliki interval perawatan yang berbeda-beda, termasuk untuk setel klep. Interval ini biasanya tertera pada buku manual atau buku servis yang disertakan oleh pabrikan saat membeli mobil baru. Namun, sebagai patokan umum, setel klep mobil sebaiknya dilakukan setiap 20.000 km atau setahun sekali.
Selain itu, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa celah klep mobil sudah tidak normal dan perlu disetel ulang, yaitu:
- Suara mesin berisik atau gemricik saat mesin hidup atau dipanaskan.
- Tarikan mesin terasa berat atau loyo saat akselerasi atau menanjak.
- Konsumsi bahan bakar menjadi boros atau tidak efisien.
- Mesin sulit hidup atau sering mati saat idle.
- Asap knalpot berwarna hitam atau biru.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas, segera bawa mobil Anda ke bengkel terdekat untuk melakukan pengecekan dan penyetelan klep.
Bagaimana Cara Menghemat Biaya Setel Klep Mobil?
Biaya setel klep mobil memang tidak seberapa jika dibandingkan dengan manfaatnya bagi kesehatan mesin mobil Anda. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa menghemat biaya setel klep mobil dengan cara-cara berikut:
- Lakukan servis rutin sesuai dengan interval yang ditentukan oleh pabrikan atau bengkel. Servis rutin meliputi ganti oli mesin, filter udara, filter oli, busi, dan komponen lainnya yang berkaitan dengan kinerja mesin.
- Pilih bengkel yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda. Jika Anda memiliki mobil baru yang masih dalam masa garansi, sebaiknya lakukan setel klep di bengkel resmi agar tidak mengganggu klaim garansi. Namun, jika Anda memiliki mobil lama atau sudah tidak bergaransi, Anda bisa memilih bengkel umum yang terpercaya dan berpengalaman.
- Perhatikan kualitas bahan bakar yang Anda gunakan. Gunakan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin mobil Anda. Hindari bahan bakar yang mengandung timbal atau bensin oplos, karena bisa menyebabkan kerak atau karbon pada klep dan ruang bakar.
- Hindari kebiasaan mengemudi yang buruk, seperti sering mengebut, menahan kopling, atau menyalakan mesin tanpa pemanasan. Kebiasaan-kebiasaan ini bisa membuat mesin mobil bekerja lebih keras dan mempercepat ausnya komponen mesin, termasuk klep.
Dengan melakukan tips-tips di atas, Anda bisa menghemat biaya setel klep mobil dan menjaga performa mesin mobil Anda tetap optimal. Semoga bermanfaat!