Ads - After Header

Bagaimana Melakukan Tune Up Mobil Avanza dengan Benar?

Priwardhana Utomo

Tune up adalah salah satu perawatan rutin yang harus dilakukan pada mobil untuk menjaga performa mesin tetap optimal. Tune up meliputi pengecekan dan penggantian beberapa komponen mesin seperti busi, filter udara, filter bahan bakar, dan lain-lain. Tune up juga bertujuan untuk menghemat konsumsi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.

Mobil Avanza merupakan salah satu mobil yang banyak digunakan di Indonesia. Mobil ini memiliki mesin bertipe EFI (Electronic Fuel Injection) yang menggunakan sistem injeksi bahan bakar secara elektronik. Mesin EFI membutuhkan tune up secara berkala untuk menjaga kinerja injektor dan sensor-sensor yang terpasang di mesin.

Berikut adalah langkah-langkah melakukan tune up pada mobil Avanza:

  1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan, seperti kunci busi, obeng, tang, kabel jumper, alat ukur kompresi, alat ukur tekanan bahan bakar, dan scanner OBD (On Board Diagnostic).
  2. Buka kap mesin dan lepaskan kabel-kabel busi dari koil. Pastikan kabel-kabel tidak terbalik saat dipasang kembali.
  3. Lepaskan busi dari silinder mesin dengan menggunakan kunci busi. Periksa kondisi busi apakah masih layak pakai atau perlu diganti. Busi yang baik memiliki elektroda yang bersih dan tidak aus, serta memiliki warna abu-abu kecoklatan. Jika busi sudah kotor, aus, atau berwarna hitam, sebaiknya ganti dengan busi baru yang sesuai dengan spesifikasi mesin.
  4. Ukur tekanan kompresi di setiap silinder dengan menggunakan alat ukur kompresi. Tekanan kompresi yang normal berkisar antara 12-14 kg/cm2. Jika tekanan kompresi terlalu rendah atau tidak seimbang antar silinder, maka ada kemungkinan terjadi kebocoran di klep, piston, atau cincin piston.
  5. Pasang kembali busi ke silinder mesin dengan cara sebaliknya. Pastikan busi dipasang dengan benar dan tidak terlalu kencang atau longgar.
  6. Lepaskan filter udara dari kotak filter udara dengan menggunakan obeng. Periksa kondisi filter udara apakah masih bersih atau sudah kotor. Filter udara yang kotor akan mengganggu aliran udara ke ruang bakar dan menyebabkan pembakaran tidak sempurna. Jika filter udara sudah kotor, sebaiknya ganti dengan filter udara baru yang sesuai dengan spesifikasi mesin.
  7. Pasang kembali filter udara ke kotak filter udara dengan cara sebaliknya. Pastikan filter udara dipasang dengan benar dan tidak ada celah udara yang bocor.
  8. Lepaskan filter bahan bakar dari saluran bahan bakar dengan menggunakan tang. Periksa kondisi filter bahan bakar apakah masih bersih atau sudah tersumbat. Filter bahan bakar yang tersumbat akan mengganggu aliran bahan bakar ke injektor dan menyebabkan pembakaran tidak sempurna. Jika filter bahan bakar sudah tersumbat, sebaiknya ganti dengan filter bahan bakar baru yang sesuai dengan spesifikasi mesin.
  9. Pasang kembali filter bahan bakar ke saluran bahan bakar dengan cara sebaliknya. Pastikan filter bahan bakar dipasang dengan benar dan tidak ada kebocoran bahan bakar.
  10. Ukur tekanan bahan bakar di saluran bahan bakar dengan menggunakan alat ukur tekanan bahan bakar. Tekanan bahan bakar yang normal berkisar antara 2-3 kg/cm2. Jika tekanan bahan bakar terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka ada kemungkinan terjadi masalah pada pompa bahan bakar, regulator tekanan bahan bakar, atau injektor.
  11. Sambungkan scanner OBD ke soket DLC (Data Link Connector) yang terletak di bawah dashboard. Scanner OBD berfungsi untuk membaca kode-kode kesalahan yang tersimpan di ECU (Electronic Control Unit) mesin. Jika ada kode kesalahan yang muncul, maka perlu dilakukan pengecekan dan perbaikan lebih lanjut pada komponen yang bermasalah. Jika tidak ada kode kesalahan yang muncul, maka proses tune up selesai.

Sumber referensi:

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer