Ads - After Header

Bagaimana Rasio Kompresi Mempengaruhi Performa Mesin Avanza Veloz?

Priwardhana Utomo

Jika Anda sedang mencari mobil keluarga yang nyaman, irit, dan tangguh, Anda mungkin tertarik dengan Avanza Veloz. Mobil ini merupakan varian tertinggi dari Avanza, yang merupakan salah satu mobil terlaris di Indonesia. Avanza Veloz memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan varian lainnya, salah satunya adalah mesinnya yang lebih bertenaga.

Mesin Avanza Veloz adalah 2NR-VE, yang merupakan mesin bensin 4 silinder segaris dengan kapasitas 1.5 liter. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 104 PS pada 6000 rpm dan torsi maksimal 136 Nm pada 4200 rpm. Mesin ini juga dilengkapi dengan teknologi Dual VVT-i, yang dapat mengoptimalkan waktu pembukaan dan penutupan katup sesuai dengan kondisi berkendara, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performa mesin.

Salah satu faktor yang mempengaruhi performa mesin adalah rasio kompresi. Rasio kompresi adalah perbandingan antara volume total ruang silinder (volume ketika piston berada di bawah dan di atas tengah) dengan volume ruang silinder saat piston berada di atas tengah (top dead center atau TDC). Rasio kompresi mengukur seberapa banyak udara dan bahan bakar yang dapat dimampatkan dalam ruang silinder sebelum mesin melakukan langkah kompresi.

Rasio kompresi memiliki pengaruh besar pada kinerja mesin dan efisiensi bahan bakar. Rasio kompresi yang lebih tinggi biasanya menghasilkan tenaga yang lebih besar, tetapi juga meningkatkan risiko terjadinya knocking (detonasi) yang dapat merusak mesin jika bahan bakar yang digunakan tidak sesuai dengan rasio tersebut. Sebaliknya, rasio kompresi yang lebih rendah biasanya menghasilkan tenaga yang lebih sedikit tetapi memungkinkan penggunaan bahan bakar yang lebih rendah oktan.

Rasio kompresi mesin Avanza Veloz adalah 11,5:1, yang termasuk cukup tinggi untuk ukuran mobil keluarga. Ini berarti bahwa mesin Avanza Veloz membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan minimal 90 untuk menghindari knocking. Nilai oktan adalah ukuran kemampuan bahan bakar untuk menahan tekanan tanpa menyebabkan detonasi. Semakin tinggi nilai oktan, semakin baik kualitas bahan bakar.

Di Indonesia, ada beberapa jenis bahan bakar yang tersedia di SPBU, yaitu Premium (oktan 88), Pertalite (oktan 90), Pertamax (oktan 92), Pertamax Plus (oktan 95), dan Pertamax Turbo (oktan 98). Dari jenis-jenis tersebut, Premium tidak disarankan untuk digunakan pada mesin Avanza Veloz karena nilai oktannya terlalu rendah. Jika Anda menggunakan Premium, Anda akan merasakan performa mesin yang menurun, konsumsi bahan bakar yang meningkat, dan suara mesin yang kasar.

Pertalite adalah jenis bahan bakar yang paling cocok untuk mesin Avanza Veloz karena nilai oktannya sesuai dengan rasio kompresinya. Jika Anda menggunakan Pertalite, Anda akan mendapatkan performa mesin yang optimal, konsumsi bahan bakar yang efisien, dan suara mesin yang halus. Pertalite juga memiliki harga yang terjangkau dibandingkan dengan jenis bahan bakar lainnya.

Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamax Turbo adalah jenis bahan bakar dengan nilai oktan lebih tinggi dari Pertalite. Jika Anda menggunakan jenis-jenis ini, Anda akan mendapatkan performa mesin yang lebih baik dari Pertalite, tetapi juga harus membayar harga yang lebih mahal. Jenis-jenis ini juga tidak akan memberikan perbedaan signifikan pada konsumsi bahan bakar dan suara mesin dibandingkan dengan Pertalite.

Sebagai kesimpulan, rasio kompresi adalah salah satu faktor penting dalam desain mesin, dan pabrikan mobil akan memilih rasio yang sesuai untuk mencapai keseimbangan antara tenaga, efisiensi, dan tuntutan bahan bakar tertentu. Rasio kompresi mesin Avanza Veloz adalah 11,5:1, yang membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan minimal 90. Pertalite adalah jenis bahan bakar yang paling cocok untuk mesin Avanza Veloz karena nilai oktannya sesuai dengan rasio kompresinya. Jika Anda ingin performa mesin yang lebih baik, Anda bisa menggunakan jenis bahan bakar dengan nilai oktan lebih tinggi, tetapi harus siap membayar harga yang lebih mahal.

Sumber referensi:

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer