Ads - After Header

Cara Memeriksa dan Mengganti Sekring Lampu Rem Mobil

Dimas Haikal

Lampu rem mobil adalah salah satu komponen penting yang berfungsi sebagai penanda mobil melambat atau berhenti. Lampu rem juga berperan dalam keselamatan berkendara, karena dapat memberi sinyal kepada pengendara di belakang untuk menjaga jarak. Namun, terkadang lampu rem bisa mengalami masalah, seperti mati atau tidak menyala dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah sekring lampu rem yang bermasalah.

Sekring lampu rem adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pengaman arus listrik yang mengalir ke lampu rem. Sekring akan putus jika ada arus listrik berlebih yang melewati jalur kabel lampu rem, sehingga mencegah terjadinya korsleting atau kerusakan pada komponen lain. Sekring lampu rem biasanya berukuran 10 ampere dan berwarna merah.

Jika lampu rem tidak menyala di kedua sisi, padahal bohlam lampu dalam kondisi baik, maka kemungkinan besar sekring lampu rem yang putus. Untuk memastikannya, kita perlu memeriksa sekring lampu rem dengan cara sebagai berikut:

  1. Temukan kotak sekring pada mobil, biasanya berada di bawah kap mesin atau panel di dalam kompartemen penumpang.
  2. Buka tutup kotak sekring dan lihat diagram sekring yang ada di baliknya. Cari kode sekring yang berkaitan dengan lampu rem, misalnya STOP, H-LP, atau TAIL.
  3. Cabut sekring yang dicurigai dengan menggunakan alat penarik sekring atau pinset. Perhatikan kondisi sekring, apakah ada bagian yang putus atau meleleh.
  4. Jika sekring putus, ganti dengan sekring baru yang memiliki ukuran dan warna yang sama. Pastikan sekring terpasang dengan rapat dan benar.
  5. Nyalakan mesin mobil dan coba injak pedal rem. Periksa apakah lampu rem sudah menyala dengan normal.

Jika setelah mengganti sekring, lampu rem masih tidak menyala, maka ada kemungkinan ada masalah lain, seperti saklar lampu rem rusak, soket lampu kotor atau terkorosi, atau kabel lampu putus. Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut atau membawa mobil ke bengkel.

Sumber referensi:

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer