Ads - After Header

Kisah Raja Abrahah yang Menyerang Ka’bah dengan Pasukan Gajah

Priwardhana Utomo

Raja Abrahah adalah seorang penguasa Yaman yang berasal dari Habasyah (sekarang Ethiopia). Dia adalah seorang Kristen yang ingin menjadikan Yaman sebagai pusat agama Kristen di Jazirah Arab. Dia juga ingin mengalihkan perhatian orang-orang Arab dari Ka’bah, rumah Allah yang menjadi kiblat mereka, ke sebuah gereja yang dia bangun di Yaman dengan nama Al-Qalis. Gereja ini dibangun dengan bahan-bahan mewah dan megah, seperti batu marmer dan granit.

Abrahah merasa tersinggung ketika ada orang-orang Arab yang menodai gereja Al-Qalis dengan kotoran. Dia pun berniat untuk menghancurkan Ka’bah sebagai balas dendam. Dia mempersiapkan pasukan yang besar dan kuat, termasuk pasukan gajah yang dipimpin oleh gajah bernama Mahmud. Pasukan ini bergerak menuju Makkah dengan niat jahat.

Orang-orang Makkah tidak mampu menghadapi pasukan Abrahah. Mereka hanya bisa mengungsi ke pegunungan dan memohon perlindungan Allah. Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad, yang saat itu menjadi pemimpin Quraisy, pergi menemui Abrahah untuk menuntut kembali unta-unta miliknya yang dirampas oleh pasukan Abrahah. Abrahah heran melihat Abdul Muthalib lebih peduli dengan unta-unta daripada dengan Ka’bah. Abdul Muthalib menjawab bahwa dia adalah tuan unta-unta, sedangkan Ka’bah memiliki Tuhannya sendiri yang akan melindunginya.

Abrahah tidak peduli dengan jawaban Abdul Muthalib. Dia tetap bersikeras untuk menghancurkan Ka’bah. Namun, ketika dia hendak memerintahkan gajah Mahmud untuk maju, gajah itu menolak untuk bergerak ke arah Ka’bah. Gajah itu hanya mau bergerak ke arah lain, bahkan ketika dipukuli dan disayat oleh para pengawalnya.

Tiba-tiba, Allah mengirimkan burung-burung ababil yang membawa batu-batu dari tanah yang terbakar. Batu-batu itu dilemparkan ke pasukan Abrahah dan menghancurkan mereka. Banyak dari mereka yang tewas seketika atau luka parah. Abrahah sendiri terkena batu di kepala dan dadanya. Dia berhasil melarikan diri dengan sisa pasukannya, namun mati dalam perjalanan kembali ke Yaman.

Peristiwa ini terjadi pada tahun kelahiran Nabi Muhammad, yaitu tahun 570 atau 571 Masehi. Tahun ini disebut sebagai tahun gajah (`aam al-fiil) karena kejadian luar biasa ini. Allah telah menunjukkan kekuasaan dan perlindungan-Nya kepada Ka’bah dan orang-orang yang beriman kepada-Nya.

Sumber: Abrahah – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Tafsir Surat Al Fiil: Pasukan Gajah yang Menyerang Ka’bah – Rumaysho, Alasan Abrahah Ingin Menghancurkan Ka’bah – NU Online

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer