Apa itu Non-VVTi?
Variable Valve Timing with intelligence (VVTi) merupakan teknologi pada mesin kendaraan yang mengatur waktu buka dan tutup katup variabel. Teknologi ini bekerja dengan menyesuaikan waktu buka dan tutup katup sesuai dengan kecepatan mesin dan beban kendaraan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar, performa mesin, dan mengurangi emisi gas buang.
Namun, sebelum teknologi VVTi populer, terdapat mesin non-VVTi yang masih banyak digunakan pada mobil lawas. Mesin non-VVTi tidak memiliki sistem pengaturan waktu buka dan tutup katup variabel, sehingga waktu buka dan tutup katup ditetapkan secara mekanis.
Kelebihan Mesin Non-VVTi
Meski tidak secanggih mesin VVTi, mesin non-VVTi memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Lebih hemat bahan bakar: Waktu buka dan tutup katup yang tetap membuat mesin non-VVTi lebih hemat bahan bakar dibandingkan mesin VVTi. Hal ini karena mesin non-VVTi tidak memerlukan sistem elektronik yang mengontrol waktu buka dan tutup katup, serta tidak ada komponen tambahan yang dapat menyebabkan kebocoran.
- Harga perawatan lebih terjangkau: Mesin non-VVTi memiliki konstruksi yang lebih sederhana dibandingkan mesin VVTi, sehingga biaya perawatan dan perbaikannya lebih terjangkau.
- Keandalan lebih tinggi: Karena tidak memiliki sistem elektronik yang rumit, mesin non-VVTi cenderung lebih andal dan tidak mudah mengalami masalah.
- Lebih kuat dan tahan lama: Mesin non-VVTi cenderung lebih kuat dan tahan lama dibandingkan mesin VVTi. Hal ini karena konstruksi mesin yang lebih sederhana dan tidak adanya komponen tambahan yang dapat aus atau rusak.
Kekurangan Mesin Non-VVTi
Selain kelebihan, mesin non-VVTi juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
- Performa mesin kurang: Mesin non-VVTi tidak dapat mengatur waktu buka dan tutup katup secara variabel sesuai dengan kecepatan mesin dan beban kendaraan. Hal ini mengakibatkan performa mesin kurang optimal pada rentang kecepatan dan beban tertentu.
- Lebih berisik: Mesin non-VVTi cenderung lebih berisik dibandingkan mesin VVTi, karena tidak adanya sistem pengaturan waktu buka dan tutup katup yang dapat meredam kebisingan.
- Emisi gas buang lebih tinggi: Mesin non-VVTi tidak dapat mengontrol waktu buka dan tutup katup dengan optimal, sehingga emisi gas buang cenderung lebih tinggi dibandingkan mesin VVTi.
Kendaraan yang Menggunakan Mesin Non-VVTi
Mesin non-VVTi banyak digunakan pada mobil lawas yang diproduksi sebelum tahun 2000-an. Beberapa kendaraan yang menggunakan mesin non-VVTi antara lain:
- Toyota Kijang Innova (generasi pertama)
- Toyota Fortuner (generasi pertama)
- Daihatsu Terios (generasi pertama)
- Suzuki Grand Vitara (generasi kedua)
- Mitsubishi Pajero Sport (generasi pertama)
Kesimpulan
Mesin non-VVTi memiliki kelebihan tersendiri, seperti lebih hemat bahan bakar, harga perawatan terjangkau, lebih andal, serta lebih kuat dan tahan lama. Namun, mesin non-VVTi juga memiliki kekurangan, antara lain performa mesin kurang, lebih berisik, dan emisi gas buang lebih tinggi.
Meski teknologi mesin telah berkembang pesat, mesin non-VVTi masih menjadi pilihan yang tepat untuk kendaraan lawas yang mengedepankan efisiensi bahan bakar, biaya perawatan terjangkau, dan keandalan.