RPM (Rotasi Per Menit) adalah indikator putaran mesin mobil yang bisa dilihat pada tachometer. RPM yang normal saat posisi idle (mesin menyala tapi mobil belum bergerak) adalah sekitar 7.500-8.500 rpm. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan RPM mobil karburator naik turun, tidak stabil, dan berubah-ubah dalam waktu yang cepat. Hal ini bisa mengganggu kenyamanan dan keamanan berkendara.
Berikut ini adalah beberapa penyebab RPM mobil karburator naik turun dan cara mengatasinya:
-
Pilot jet/idle jet kotor. Pilot jet atau idle jet adalah saluran output bahan bakar ke intake manifold saat mesin berada dalam rpm rendah, termasuk kondisi idle. Jika saluran ini kotor, maka akan mengganggu pasokan bahan bakar dan membuat RPM tidak stabil. Cara mengatasinya adalah dengan membersihkan saluran idle jet secara rutin dan menyetel sekrup idle jet agar sesuai dengan standar.
-
Celah pada platina terlalu lebar. Platina adalah komponen yang digunakan untuk menghasilkan percikan api pada sistem pengapian mobil tipe konvensional. Celah platina harus disetel sesuai dengan standar agar percikan api bisa terjadi pada waktu yang tepat. Jika celah platina terlalu lebar, maka percikan api akan terlambat dan membuat RPM naik dengan cepat. Cara mengatasinya adalah dengan menyetel celah platina secara berkala dan mengganti platina jika sudah aus.
-
Selang vakum karburator retak. Selang vakum karburator adalah saluran yang menghubungkan ruang vakum karburator dengan intake manifold. Fungsi selang ini adalah untuk menambah pasokan bahan bakar ke silinder saat mesin terbebani. Jika selang ini retak atau bocor, maka akan menyebabkan kebocoran udara dan membuat RPM naik turun tidak terkontrol. Cara mengatasinya adalah dengan mengganti selang yang rusak dengan yang baru.
-
Baut pengikat intake manifold bocor. Intake manifold adalah saluran yang mengalirkan campuran udara dan bahan bakar dari karburator ke silinder. Baut pengikat intake manifold berfungsi untuk menjaga kedap udara pada saluran ini. Jika baut ini bocor, maka akan menyebabkan kebocoran udara dan membuat RPM naik turun. Cara mengatasinya adalah dengan mengecek dan mengetatkan baut pengikat intake manifold.
-
Kerak pada katup gas. Katup gas atau throttle valve adalah komponen yang mengatur jumlah udara yang masuk ke dalam karburator sesuai dengan posisi pedal gas. Jika katup gas kotor atau berkerak, maka akan mengganggu aliran udara dan membuat RPM naik turun. Cara mengatasinya adalah dengan membersihkan katup gas secara rutin dengan menggunakan cairan pembersih karburator.
-
Kerak pada jarum skep. Jarum skep atau needle valve adalah komponen yang mengatur jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam karburator sesuai dengan posisi katup gas. Jika jarum skep kotor atau berkerak, maka akan mengganggu aliran bahan bakar dan membuat RPM naik turun. Cara mengatasinya adalah dengan membersihkan jarum skep secara rutin dengan menggunakan cairan pembersih karburator.
-
Filter udara kotor. Filter udara adalah komponen yang menyaring udara yang masuk ke dalam karburator agar bebas dari debu dan kotoran. Jika filter udara kotor, maka akan mengurangi jumlah udara yang masuk ke dalam karburator dan membuat campuran udara dan bahan bakar menjadi terlalu kaya. Hal ini akan membuat RPM naik turun dan konsumsi bahan bakar menjadi boros. Cara mengatasinya adalah dengan membersihkan atau mengganti filter udara secara berkala.
-
Filter bensin kotor. Filter bensin adalah komponen yang menyaring bahan bakar yang masuk ke dalam karburator agar bebas dari kotoran dan air. Jika filter bensin kotor, maka akan mengurangi jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam karburator dan membuat campuran udara dan bahan bakar menjadi terlalu miskin. Hal ini akan membuat RPM naik turun dan performa mesin menjadi menurun. Cara mengatasinya adalah dengan membersihkan atau mengganti filter bensin secara berkala.
Demikianlah beberapa penyebab RPM mobil karburator naik turun dan cara mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu dalam merawat mobil kesayanganmu.