Piringan cakram mobil memiliki peran penting dalam sistem pengereman, memastikan kendaraan dapat berhenti dengan cepat dan stabil. Untuk menjaga fungsi pengereman yang optimal, sangat penting untuk memperhatikan standar keolengan piringan cakram mobil.
Standar Keolengan yang Direkomendasikan
Standar keolengan yang direkomendasikan untuk piringan cakram mobil adalah 11,02 mm persegi untuk sisi kanan dan 11,04 mm untuk sisi kiri. Batas maksimum keolengan yang diizinkan adalah 12 mm, dengan batas pengerjaan ulang sebesar 11,04 mm. Jika ukuran piringan cakram terlalu kecil atau besar dari standar ini, kinerja sistem pengereman akan terganggu, mengurangi keamanan berkendara.
Mengukur Ketebalan Piringan Cakram
Untuk memastikan ketebalan piringan cakram sesuai dengan standar, pengukuran dapat dilakukan menggunakan alat ukur seperti sigmat atau jangka sorong. Ketebalan yang tidak sesuai dapat menyebabkan kampas rem cepat aus dan mengurangi efektivitas sistem pengereman.
Mendeteksi Keausan Piringan Cakram
Keausan pada piringan cakram dapat dideteksi melalui bunyi berdecit saat mobil direm. Bunyi ini menandakan bahwa piringan cakram telah menipis dan perlu diperiksa lebih lanjut.
Perhatikan Ketinggian Minyak Rem
Ketinggian minyak rem juga dapat menjadi indikator kondisi kampas rem. Jika ketinggian minyak rem berkurang dan berada di bawah batas normal, ini menunjukkan bahwa ketebalan piringan cakram telah berkurang, mempengaruhi ketebalan pengapitan piston dan kaliper.
Kesimpulan
Memelihara standar keolengan piringan cakram mobil adalah langkah penting untuk menjaga kinerja sistem pengereman dan keselamatan berkendara. Pengemudi disarankan untuk secara rutin memeriksa dan melakukan pemeliharaan pada komponen sistem pengereman untuk menghindari risiko kecelakaan akibat rem yang tidak berfungsi dengan baik.